Perencanaan Lanskap Vulkanik yang Berkelanjutan dalam Mendukung Pariwisata Lokal. Studi Kasus: Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat

landskap-vulkanik-lembang-2Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota Universitas Muhammadiyah Mataram (PWK UMMat) menyelenggarakan seminar nasional PLANOEARTH#1 pada tanggal 14 September 2017 dengan tema “Implementasi New Urban Agenda melalui Pengembangan Pariwisata yang Berbasis Budaya Lokal dan Pemberdayaan Komunitas”  di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat. P4W ikut berpartisipasi dalam kegiatan seminar nasional tersebut dengan memaparkan paper hasil penelitian terkait Studi Pariwisata Perkotaan yang berjudul “Perencanaan Lanskap Vulkanik yang Berkelanjutan dalam Mendukung Pariwisata Lokal. Studi Kasus: Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat”. Paper tersebut ditulis oleh Nur Hepsanti Hasanah, Rezky Khrisrachmansyah, S.T., M.T., Ndaru Adi Pranoto, Bhre Wijaya Aroengbinang, Assa Kartika Prihabsari dan Sitti Kurnia Apriliani. Paper ini telah diterbitkan dalam Prosiding Seminar Nasional Planoearth#1 2017 yang diterbitkan secara khusus oleh Program Studi Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota, Fakultas Teknik, Universitas Muhammadiyah Mataram-NTB. Berikut merupakan abstrak paper.

floating-markrt-lembang

Indonesia memiliki rangkaian gunung api yang terbentang dari timur hingga barat. Rangkaian formasi ini memberikan karakter lanskap yang unik yaitu berupa relief kontur yang bervariasi, jenis tanah, hingga jenis tanaman yang beraneka ragam. Perkembangan penduduk dan budaya tumbuh sejalan di sekitar gunung-gunung api tersebut. Salah satu  rangkaian Gunung Api Purba yang pernah erupsi dan membentuk kawah besar adalah  rangkaian Gunung Api Bandung Raya. Fenomena tersebut memberikan karakteristik lanskap Bandung Raya yang khas. Salah satu gunung yang berada di Rangkaian gunung api Bandung Raya adalah Gunung Tangkuban Perahu. Lanskap di Tangkuban Perahu hingga saat ini menyimpan potensi lanskap yang besar, unik, subur, dan memiliki panorama yang indah.  Masyarakat yang tinggal di sekitar Tangkuban Perahu telah berinteraksi lama dengan  lanskap pegunungan api. Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat yang berada di  Selatan Kaki Gunung Tangkuban Perahu memiliki bentuk dan karakter yang unik,  dikarenakan berada pada area erupsi gunung api pada masa lampau. Saat ini, Kecamatan  Lembang memiliki perkembangan urbanisasi, pertumbuhan penduduk yang tinggi, serta  aktivitas yang dinamis. Di lain pihak, bahaya letusan suatu waktu bisa terjadi kembali dan masyarakat perlu siap menghadapinya. Oleh karenanya diperlukan strategi mitigasi dan  rencana ke depan yang responsif juga berkelanjutan untuk mengelola keseimbangan alam  dan memajukan kesejahteraan masyarakat. Potensi terbesar dari Kecamatan Lembang  sebagai area Lanskap Gunung Api adalah pariwisata lokal baik dari segi wisata alam, agrowisata, geowisata, wisata pegunungan lainnya yang tentunya akan memberi  kesejahteraan kepada masyarakat. Tujuan dari studi ini adalah untuk menciptakan konsep  desain mitigasi yang terintegrasi, berkelanjutan, sebagai area Lanskap Vulkanik yang memiliki potensi wisata lokal, serta memperkuat pola dan karakter dari lanskap gunung  api.  Metode dalam studi ini adalah menggunakan metode METLAND yang meliputi tiga tahap  yaitu identifikasi lanskap yang memiliki kerawanan bahaya, identifikasi sumberdaya kritis,  dan pengembangan fungsi lahan berdasarkan proyeksi daya dukung.

label, , ,