Puncak (P4W-IPB) – Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) mendampingi Kelompok Tani Hutan (KTH) Cibulao Hijau meningkatkan produktivitas dan kualitas kopi melalui penerapan teknologi budidaya dan pascapanen kopi, khususnya di Kampung Cikoneng, Rawa Gede, dan Cibulao Desa Tugu Utara-Cisarua.
Sejak tahun 2014, IPB melalui P4W telah melakukan pendampingan dan melakukan aksi bersama dengan KTH Cubulao dalam upaya konservasi dan pengembangan agroforestri di Kawasan Puncak Kabupaten Bogor. Hingga saat ini, proses pendampingan tersebut berlanjut dengan menerapkan teknologi budidaya dan pascapanen kopi dalam meningkatkan produksi dan standar kualitas kopi melalui kegiatan Dosen Mengabdi IPB. Melalui pelatihan, tim pengabdian masyarakat P4W-IPB membagikan berbagai informasi terkait teknik budidaya kopi hingga teknik pascapanen menggunakan inovasi teknologi yang dikembangkan oleh IPB. Pelatihan diselenggarakan pada hari Jumat dan Sabtu, 30-31 Agustus 2024 bertempat di Kampung Cibulao, Desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor.
Pelatihan dalam kegiatan Pengabdian “Penerapan Teknologi Budidaya dan Pascapanen Kopi untuk Peningkatan Produktivitas dan Standar Kualitas pada Kelompok Tani Kampung Cikoneng, Rawa Gede, dan Cibulao, di Kawasan Puncak, Kabupaten Bogor” menghadirkan dua pembicara, yaitu Dr. Ir. Supijatno, MS. dan Prof. Dr. Ir. Erliza Noor sebagai anggota tim dosen mengabdi IPB University. Pelatihan diadakan selama dua hari, dengan diawali materi potensi pengembangan kopi di Jawa Barat, teknik budidaya kopi, dan penerapan teknologi pascapanen untuk meningkatkan nilai tambah kopi oleh Dr. Ir. Supijatno, MS. Dalam pelaksanaannya, petani dilatih bagaimana cara melakukan perawatan terhadap tanaman kopi termasuk identifikasi hama dan penyakit, teknik pruning, serta pemotongan tunas air dan cabang yang tidak produktif. Beliau juga menekankan bahwa program Dosen Mengabdi ini tidak hanya berfokus pada transfer pengetahuan, tetapi juga memperkuat kerja sama antara masyarakat dan IPB University.
“Tujuan kami adalah meningkatkan kapasitas petani dan kualitas kopi dari segi budidaya hingga pascapanen, dengan memanfaatkan teknologi yang ada dengan penguatan kelembagaan koperasi petani” jelasnya.
Diperkuat dengan pernyataan Kepala P4W-IPB, Prof. Dr. Ir Baba Barus, M.Sc, yang menegaskan bahwa melalui inisiatif ini, pihaknya berharap dapat memperkuat ketahanan ekonomi masyarakat lokal, sekaligus mendorong keberlanjutan lingkungan.
“Dengan pendekatan agroforestri, kita tidak hanya membantu petani meningkatkan penghasilan mereka, tetapi juga menjaga keberlanjutan sumber daya hutan yang ada” ujarnya.
Pada hari kedua, pelatihan dilanjutkan dengan materi teknik pengolahan pascapanen dan peningkatan kualitas kopi oleh Prof. Dr. Ir. Erliza Noor. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan mutu dan nilai jual kopi lokal melalui pendekatan ilmiah dan inovasi teknologi yaitu penggunaan enzim untuk peningkatan kualitas biji kopi. Beliau juga menekankan pentingnya memahami berbagai faktor yang mempengaruhi cita rasa dan kualitas akhir dari kopi.
“Untuk menghasilkan kopi specialty, tidak hanya proses yang berperan, tetapi juga genotipe atau keturunan yang mempengaruhi komposisi kimia dari kopi. Selain itu, lingkungan tempat kopi tumbuh, cara budidaya, seperti pemupukan, level tanaman, dan posisi naungan, juga memberikan dampak signifikan terhadap bentuk dan cita rasa kopi,” ujarnya.
Dalam pelaksanaan program Dosen Mengabdi IPB yang diketuai oleh Prof. Dr. Ir. Ernan Rustiadi, M.Agr., tim P4W juga berkolaborasi dengan Lembaga Alam Tropika Indonesia (LATIN) dalam mengembangkan beberapa riset terkait dampak perhutanan sosial dan pengembangan ekonomi kolektif di kawasan hutan. Salah satu kolaborasi yang akan dikembangkan bersama KTH Cibulao hijau adalah sistem traceability produk kopi dengan teknologi Blockchain. Sistem digital ini memungkinkan konsumen mengetahui dan menelusuri asal usul kopi yg dikonsumsinya termasuk legalitas lahannya, proses budidayanya, cara pemanenan dan proses pasca panennya.
Dengan terlaksananya pelatihan ini, harapannya petani kopi di Kampung Cibulao, Cikoneng dan Rawa Gede mampu mengimplementasikan inovasi-inovasi yang telah disampaikan dalam meningkatkan kualitas kopi. Pelatihan melalui program Dosen Mengabdi ini diharapkan dapat menjadi langkah awal bagi para petani kopi di Cibulao untuk menciptakan produk kopi yang tidak hanya unggul secara kualitas tetapi juga memiliki daya saing tinggi di pasar Nasional dan Internasional.