Indonesia, sebagai salah satu Negara yang mempunyai wilayah terletak di Selat Malaka berusaha mengoptimalkan manfaat konfigurasi geografis yang sangat strategis melalui pengembangan Pulau Batam, Bintan dan Karimun sebagai kawasan ekonomi khusus. Imbas dari pertumbuhan kawasan tersebut mendorong pula percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah di Propinsi Kepulauan Riau. Provinsi Kepri memiliki potensi ekonomi yang prospektif (Kuadran 3), dengan tingkat pertumbuhan dan income perkapita yang cukup tinggi.
Prospek perumbuhan ekonomi wilayah ini dapat dikembangkan melalui potensi-potensi lain, termasuk sektor pertanian sehingga dapat tumbuh dan berkembang secara optimal. Sektor pertanian perlu memperoleh perhatian yang serius, selain sebagai penyuplai bahan kebutuhan pokok maupun industri yang berbasis pertanian (agroindustri), juga dapat meningkatkan pendapatan masyarakat serta dapat menyerap tenaga kerja dalam jumlah yang cukup banyak. Sampai saat ini sebagian besar barang-barang kebutuhan pokok penduduk di Propinsi Kepulauan Riau didatangkan dari daerah lain. Dalam jangka panjang, seiring dengan pertumbuhan penduduk dan perkembangan perekonomian wilayah (pulau) dapat menimbulkan masalah yang cukup pelik. Ketergantungan yang besar untuk suatu komoditas (misalnya komoditas pertanian) akan sangat memberatkan bagi sistem perekonomian daerah untuk dapat tumbuh dan berkembang secara optimal disebabkan oleh banyaknya kapital yang harus dibelanjakan untuk membeli komoditas tersebut. Suatu sistem perekonomian akan kurang tumbuh dan berkembang secara optimal jika roda perekonomian hanya bertumpu pada satu atau dua setor perekonomian saja.
Pada sisi lain kestabilan dalam pasokan produk pertanian juga tergantung kepada ketersediaan produksi di dalam wilayah. Oleh karena itu diperlukan adanya manajemen dalam pasokan produk pertanian. Upaya yang dapat dilakukan oleh pemerintah diantaranya melalui pembentukan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD). Menurut Peraturan Pemerintah No 54/2017: BUMD adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Daerah. BUMD utamanya didirikan untuk menjadi badan usaha yang melayani publik, dimana masyarakat/swasta belum mampu melakukannya, baik karena investasi maupun risiko yang besar. Selain itu BUMD diharapkan dapat mengoptimalkan potensi ekonomi daerah Provinsi Kepulauan Riau dalam menggali dan mengembangkan sumberdaya daerah, khususnya pertanian.
Berdasarkan gambar, Nilai Tukar Petani (NTP) pada tahun 2021 dan tahun 2022 nilainya > 100 yang artinya bahwa kondisi petani mengalami surplus. Kondisi ini menjadi sesuatu hal yang positif karena artinya ada perbaikan dari segi kesejahteraan petani. Namun demikian tetap diperlukan adanya upaya yang nyata untuk membantu meningkatkan kesejahteraan petani terutama pada sub sektor tanaman pangan dan tanaman perkebunan rakyat yang nilai NTP nya cenderung menurun. Sementara dari sisi konsumsi pengeluaran pangan penduduk Provinsi Kepulauan Riau berdasarkan Susenas Maret 2022 (BPS 2022) tiga komoditas penyumbang konsumsi bahan makanan terbesar adalah ikan, sayuran dan beras. Kondisi ini menunjukkan bahwa ketergantungan terhadap produk pertanian juga cukup tinggi dari sisi konsumen.
Mengacu pada kondisi tersebut, pengembangan BUMD pertanian di Propinsi Kepulauan Riau perlu ditelaah secara lebih detail untuk melihat berbagai pontensi pertanian yang sesuai dengan kondisi wilayah untuk dikelola oleh BUMD. Berdasarkan hasil analisis AHP, bidang usaha yang paling prospektif untuk BUMD Pertanian di Kepri yaitu Bidang Perdagangan, dan Distribusi, Warehouse/ Pergudangan. Bentuk kelembagaan BUMD Pertanian dapat berupa Perumda atau Perseroda dengan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Bentuk kelembagaan BUMD Pertanian disarankan untuk penguatan BUMD yang telah ada (PT. Pembangunan Kepri). Hal ini didasarkan pada pertimbangan berikut.
- Pembentukan BUMD baru memerlukan tahapan/proses yang panjang
- Syarat pembentukan BUMD baru di suatu wilayah mengharuskan BUMD yang telah ada dalam status sehat (PP 54 tahun 2017). Kondisi saat ini BUMD di Kepri banyak yang non-aktif
- BUMD PT. Pembangunan Kepri telah memiliki pengalaman yang terkait dengan pemasaran dan perdagangan yang termasuk produk pertanian