Author: Ernan Rustiadi, La Ode Syamsul Iman ,Yuni Prihayati, Adi Hadianto, Ridha Muhammad Ichsan, Muhammad Wahid
Kota satelit mulai dikembangkan di abad ke 20 untuk memindahkan populasi dari area perkotaan yang padat ke daerah pengembangan baru yang letaknya dekat dengan pusat kota. Ibukota Tanah Merah semakin padat sehingga perlu area baru sebagai pusat pertumbuhan wilayah, salah satunya dengan merencanakan kota satelit di Distrik Bomakia yang berada di sebelah barat laut Tanah Merah. Maksud kajian ini adalah menghasilkan dokumen Master Plan Kota Satelit, yang nantinya akan menjadi acuan dalam pengembangan wilayah di Distrik Bomakia. Tujuan Penyusunan Master plan Kota Satelit Bomakia adalah (1) Mengidentifikasi potensi, kendala dan identifikasi kawasan, (2) Melakukan analisis perencanaan kota satelit, dan (3) Penyusunan konsep dan rencana pengembangan kota satelit.
Kawasan perencanaan Kota Satelit Bomakia dibangun dengan konsep “Bomakia sebagai Kota Pariwisata Berbasis Alam dan Budaya Lokal”. Strategi pengembangan kota satelit Bomakia adalah mengembangkan kota berbasis pariwisata dengan penekanan pada konservasi alam dan budaya. Rencana Induk pengembangan terdiri atas rencana pola ruang yang meliputi kawasan budidaya dan kawasan konservasi, dan struktur ruang. Kawasan budidayanya terdiri atas 1) kawasan peruntukan pertanian 2) peruntukan perumahan dan permukiman, pusat perdagangan; 3) fasilitas umum dan sosial; dan 4) RTH. Kawasan konservasi meliputi kawasan yang mengandung Nilai Konservasi Tinggi 1, 3, 4, 5 & 6. Di dalam master plan juga terdapat Rencana Pengembangan Ekonomi kota yang terdiri atas: 1) Pengembangan komoditas unggulan(sagu dan ubi); 2) Pengembangan ekonomi kota melalui kawasan pariwisata yang mempertimbangkan kawasan NKT (konservasi) dan budaya lokal ; 3)Pengembangan sumber daya manusia dan kelembagaan.