Pusat Informasi dan Pembangunan Wilayah (PIPW) merupakan pusat studi yang berada di bawah naungan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Sebelas Maret (UNS), Surakarta. Salah satu upaya implementasi dari pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi yang dilakukan PIPW adalah dengan melalukan pengkajian dan penelitian mengenai isu-isu keberlanjutan yang tumbuh dan berkembang di masyarakat, juga yang dihadapi oleh Pemerintah Daerah dan stakeholder lainnya, khususnya permasalahan terkait perencanaan dan pembangunan wilayah. Berbekal keinginan knowledge sharing tersebut, ditambah motivasi untuk pengembangan kapasitas institusi dan kapasitas peer group, PIPW pada tahun 2024 ini menggagas kerja sama dengan Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) IPB University.
Sebagai langkah awal kerja sama, PIPW menggagas diadakannya webinar bersama yang menampilkan peer group kedua pusat studi sebagai pemateri yang mendiseminasikan hasil pengkajian dan penelitian yang telah dilakukan. Forum webinar ini akan mengusung topik mengenai keberlanjutan atau sustainability karena selain sesuai dengan visi, misi, dan tujuan kedua pusat studi, sustainability ini telah menjadi topik global setelah disahkan agenda pembangunan berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDG’s) oleh PBB.
Adapun tema webinar tersebut adalah “Keberlanjutan Pengembangan Wilayah Perdesaan dan Perkotaan menuju Indonesia Emas 2045”, dengan empat pemateri yaitu:
- Mulyanto, M. E. dengan materi “Kemiskinan di Indonesia: Kajian Berbasis Pulau dan Dampak Pandemi COVID-19”;
- Thomas Oni Veriasa, S.E., M.Si. dengan materi “Memperbaiki Kinerja Perhutanan Sosial untuk Keberlanjutan Hutan Jawa“
- Ir. Sri Yuliani, S.T., M.App.Sc dengan materi “Retrofit Arsitektur Hijau untuk Pembangunan Berkelanjutan’;
- Selamet Kusdaryanto, S.P., M.Si. dengan materi “Pemetaan Partisipatif Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan”
Dalam bahasan materi Kemiskinan di Indonesia: Kajian Berbasis Pulau dan Dampak Pandemi COVID-19 oleh Dr Mulyanto, M.E., berdasarkan data tingkat kemiskinan di Indonesia setelah COVID-19 semakin meningkat. Beliau juga menjelaskan bahwa ada beberapa cara untuk menurunkan tingkat kemiskinan, yaitu dengan: (1) Meningkatkan pendidikan dan kesehatan; (2) Meningkatkan infrastruktur dasar; (3) Mengurangi ketimpangan pendapatan; (4) Meningkatkan inklusi keuangan; (5) Program pengentasan kemiskinan berbasis komunitas; (6) Program padat karya tunai; dan (7) Kebijakan perumahan.
Bahasan materi selanjutnya yaitu Memperbaiki Kinerja Perhutanan Sosial untuk Keberlanjutan Hutan Jawa oleh Thomas Oni Veriasa, S.E., M.Si., menggarisbawahi bahwa kehutanan sosial diperlukan untuk mengatasi ketimpangan penguasaan lahan. Berdasarkan data terdapat 19.410 desa di Indonesia yang berada di hutan dan menggantungkan hidupnya pada hutan dan 7.043 desa yang berada di dekat kawasan konservasi,
Tidak kalah penting, materi selanjutnya mengenai Pemetaan Partisipatif Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan oleh Selamet Kusdaryanto, S.P., M.Si., dimana sangat erat kaitannya dengan Ketahanan Pangan, Kemandirian Pangan, dan Kedaulatan Pangan. Beliau menjelaskan bahwa, permasalahan yang sering terjadi pada Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan adalah konversi lahan pertanian yang disebabkan oleh kurangnya infrastruktur pertanian, kurangnya penyediaan pupuk, minimnya SDM ahli pertanian, dan kurangnya intervensi teknologi pertanian.
Materi penutup yaitu Retrofit Arsitektur Hijau untuk Pembangunan Berkelanjutan oleh Dr. Ir. Sri Yuliani, S.T., M.App.Sc, menjelaskan bahwa retrofit arsitektur hijau pada pembangunan berkelanjutan mengandung makna upaya penguatan dan penyelarasan arsitektur hijau sebagai konsep membangun yang strategis dengan pertimbangan keserasian, keselarasan dan keseimbangan lingkungan menuju akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.
Webinar kolaborasi ini telah dilaksanakan pada Rabu, 21 Agustus 2024 melalaui platform zoom dengan dihadiri oleh kalangan mahasiswa sampai dengan pemerintah Kabupaten/Kota. Dengan terselenggaranya webinar ini, maka output yang akan dicapai berupa: (1) Terselenggaranya forum akademik berskala nasional secara periodik; (2) Peningkatan produktivitas publikasi peneliti; (3) Pertukaran artikel untuk akselerasi akreditasi jurnal; dan (4) Peluang kerja sama lainnya.
Rencana tidak lanjut dari kolaborasi dua pusat studi ini adalah: (1) Webinar series. Webinar akan dilaksanakan berkelanjutan secara periodik dengan tema-tema yang sesuai dengan ranah keilmuan PIPW dan P4W, serta sesuai dengan kondisi dan permasalahan atau isu-isu terkini terkait dengan perencanaan dan pembangunan wilayah, baik dalam lingkup nasional, regional, maupun internasional; (2) Cross Publication. Makalah-makalah yang dipresentasikan dalam webinar akan ditindaklanjuti untuk dipublikasikan di jurnal “Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif” yang dikelola oleh PIPW LPPM UNS dan “JP2WD (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)” yang dikelola oleh P4W IPB University; dan (3) Call for Papers. Mengundang secara terbuka kepada berbagai pihak untuk menulis dan mempublikasikan makalah di jurnal “Region: Jurnal Pembangunan Wilayah dan Perencanaan Partisipatif” yang terbit dua kali dalam setahun (bulan Januari dan Juli) dan “JP2WD (Jurnal Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Perdesaan)” yang terbit tiga kali dalam setahun (bulan Februari, Juni, dan Oktober).