Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat IPB (LPPM-IPB) berkolaborasi dengan Pusat Penelitian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W-IPB) mengadakan sebuah acara bertemakan “Kebangkitan Kopi Puncak Bogor”. Acara ini diselenggarakan pada hari Selasa, 31 Mei 2022 bertempatan di kawasan wisata alam Telaga Saat dan Perkebunan Teh PT SSBP yang berada di Kampung Cibulao, desa Tugu Utara, Kecamatan Cisarua Kabupaten Bogor. Serangkaian acara telah terlaksana diantaranya: 1) Panen Kopi Konservasi; 2) Peluncuran buku yang berjudul “Isu dan Aksi di Kawasan Puncak dalam Perspektif Ekologi dan Sosial”, dan 3) sarasehan kopi Puncak. Para undangan yang hadir diacara tersebut sangat beragam, diantaranya berasal dari pemerintahan pusat, pemerintah daerah, Rektor IPB, para wakil rektor, para dekan, wakil dekan, para kepala pusat penelitian dilingkungan IPB, pihak swasta, dan komunitas-komunitas peduli lingkungan. Keberhasilan acara ini tidak lepas dari bentuk support beberapa pihak sponsor seperti LPPM-IPB, P4W IPB, PT Tjiliwung (PT SSBP), PTPN, Bank BNI, Bank Mandiri, dan kelompok alumni ARL (SKALA-IPB).
Sejarah singkat dari Kampung Cibulao yang merupakan wilayah binaan P4W sejak tahun 2014 hingga sekarang. Berawal dari melakukan pendampingan kepada KTH Cibulao Hijau yang juga menanam kopi, bahkan menguji cita rasa kopi tersebut. Kemudian, pada tahun 2016 KTH Cibulao Hijau diikutkan kejuaraan kopi oleh Distanbun Kabupaten Bogor yang bertempat di Takenong Aceh dan mendapatkan juara satu untuk ketegori “Robusta Specialty”. Sejak saat itu, harga jual kopi di tingkat petani mengalami peningkatan. Hingga saat ini, masyarakat Cibulao khususnya KTH Cibulao Hijau terus mengembangkan tanaman kopinya, dan sampai sekarang terkenal dengan sebutan “Kopi Cibulao”.
Rektor IPB, Prof Arif Satria bersama dengan Direktur Jenderal Perhutanan Sosial dan Kemitraan Lingkungan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan RI, Dr Bambang Supriyanto, Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan M Riza Damanik, PhD, dan tamu-tamu lainnya sangat antusias mengikuti serangkaian acara panen kopi konservasi. Melalui acara ini, gaung kopi konservasi Cibulao menjadi lebih banyak dikenal oleh berbagai pihak dan harapannya bisa mengangkat produk tersebut menjadi salah satu bentuk kekayaan alam yang ramah lingkungan dan memiliki nilai ekonomi bagi kesejahteraan kelompok tani Cibulao.
Salah satu hal menarik dari berlangsungnya Panen Kopi Konservasi, Rektor IPB menjanjikan akan mensupport pendidikan putra-putri dari para petani Cibulao yang akan melanjutkan pendidikannya di bangku perkuliahan. Harapannya, mereka akan menjadi generasi penerus yang melestarikan budidaya kopi konservasi Cibulao dari hulu hingga ke hilirnya.
Sesi penutup dari rangkaian acara “Panen Kopi Konservasi” adalah sesi diskusi dengan para tokoh yang menjadi saksi tumbuh kembangnya Kampung Cibulao. Sesi diskusi di moderatori oleh Dr. Supijatno yang merupakan peneliti P4W yang ahli di bidang budidaya perkebunan kopi. Selanjutnya untuk narasumber dihadiri oleh tiga narasumber, antara lain 1) Dr. Iskandar Lubis sebagai Kepala P4W, 2) Dr. Baba Barus sebagai peneliti P4W dan 3) perwakilan dari masyarakat tani hutan (KTH) Cibulao yaitu Kang Yono. Hal menarik dari perkembangan Kampung Cibulao, masyarakatnya tidak hanya memanfaatkan lahan kebun untuk menanam kopi, namun mereka juga menjadikan lahan tersebut sebagai “ecoedutourism”, dimana kawasan wisata perkebunan yang memiliki nilai konservasi dan unsur edukasi budidaya kopi.