Ubikayu: Budidaya Yang Baik (Good Agricultural Practices/GAP)

ubikayu

Oleh: Suwarto dan Iskandar Lubis

Unduh full artikel: Ubi Kayu_Budidaya yang baik (GAP)

A. Pemilihan Lokasi Penanaman

Kegiatan ini bertujuan untuk menanam singkong pada lokasi yang tepat sesuai syarat tumbuhnya.

B. Pengetahuan terhadap pertumbuhan dan perkembangan singkong

Penerapan standar budidaya yang baik (GAP) diperlukan pengetahuan memadai tentang pertumbuhan dan perkembangan tanaman yang diusahakan. Pertumbuhan dan perkembangan singkong terkait dengan kebutuhan air dan kebutuhan hara makro (nitrogen, fosfor, dan kalium), serta teknis pengendalian gulma.

C. Penyiapan Bahan Tanam/Benih

Bahan tanam/benih singkong umumnya menggunakan stek batang. Benih yang digunakan harus dari varietas unggul dan bermutu, diantaranya untuk singkong industri adalah varietas UJ-5, Adira-2, atau Malang 4.

Penyiapan bahan tanam akan memerlukan 10 hari orang kerja (HOK)per hektar untuk memotong batang menjadi stek per hektar.  Pembuatan stek harus dilakukan dengan hati-hati untuk menghindari kerusakan mata tunas.    Penyiapan bibit, dalam bentuk batang tanpa dipotong, bila penanaman secara mekanisasi memerlukan tenaga kerja 2 HOK/ha.

D. Penyiapan Lahan

Kegiatan penyiapan lahan adalah untuk mendapatkan media tumbuh yang gembur, subur dan tata kelola air yang baik. Penyiapan lahan dilakukan dengan kegiatan pengolahan tanah dan pemberian amelioran.

E. Penanaman

Untuk mendapatkan pertumbuhan dan produksi singkong yang maksimal, penanaman harus dilakukan pada waktu tanam, jarak tanam, dan cara tanam yang benar.

F. Pemeliharaan Tanaman

Pemeliharaan tanaman dilakukan melalui proses pemupukkan, pengendalaian gulma, penunasan serta pengendalian hama penyakit. Proses pemupukkan dilakukan untuk menambah hara di dalam tanah yang tersedia bagi tanaman perlu dilakukan pemupukkan. Hal yang perlu diperhatikan dalam pemupukkan adalah jenis, dosis, waktu dan cara pemupukan. Gulma akan berkompetisi dengan tanaman singkong dalam mendapatkan air dan hara dari tanah. Oleh karena itu penegndalian gulma harus dikendalikan keberadaannya selama pertumbuhan singkong. Penunasan dilakukan untuk memperoleh pertumbuhan dan produksi yang maksimal. Dari stek yang ditanam setelah berumur 2-4 minggu dapat tumbuh lebih dari dua tunas calon batang. Untuk proses penunasan, maka pada tiap tanaman dipertahankan paling banyak 2 batang. Tunas calon batang selebihnya harus dibuang dengan cara melakukan penunasan. Hama utama pada tanaman singkong diantaranya: Tungau/kutu merah (Tetranychus bimaculatus), Kutu sisik hitam (Parasaissetia nigra), dan Kutu sisik putih (Anoidomytilus albus); Penyakit utama adalah bakteri B. manihotis dan X. manihotis menyerang daun muda,  P. solanacearum (menyerang perakaran); penyakit lain adalah cendawan karat daun (Cercospora sp.), stem destroyer (Glomerell sp.), dan roots rot (Fusarium sp.), Mosaic  virus (daun mengeriting).

G. Panen dan Pascapanen

Singkong untuk industri tepung tapioca hendaknya dipanen pada waktu kandungan patinya telah mencapai maksimal, yaitu pada umur 10 – 12 bulan setelah tanam. Cara panen singkong dapat dilakuakn secara manual maupun semimekanisasi. Panen manual dilakukan dengan memotong 2/3 batang beserta daun terlebih dauhulu, kemudian mencabut/membongkar dari dalam tanah, memisahkan umbi dari pangkal batang, membersihkannya dari kotoran tanah yang melekat, dan mengupulkannya untuk diangkut. Panen semimekanis dilakukan dengan cara umbi singkong dibongkar dari guludan dengan subsoiler, dibersihkan dan ditampung di tray; selanjutnya dikumpulkan di tempat pengumpulah umbi (TPU) untuk dipotong umbinya dari pangkal batang secara manual.

Umbi singkong yang terkumpul di TPU harus segera diangkut menggunakan truk menuju pabrik pengolahan tapioka.  Umbi yang dipanen sebaiknya dapat diolah dalam waktu 24 jam setelah panen.  Infrastruktur jalan harus mendapatkan perhatian utama agar tidak menghambat transportasi.

Keterangan:  Disampaikan sebagai Suplemen pada Studi Kelayakan Penggunaan Lahan Pertanian Berkelanjutan di Areal PT Tanjung Redeb Hutani (TRH) Provinsi Kalimantan timur Kerjasama PT Agrinas dan P4W LPPM IPB. 2020

Unduh full artikel: Ubi Kayu_Budidaya yang baik (GAP)

label, ,

Add a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *