Ketahanan Pangan penting untuk untuk dapat mewujudkan hidup sehat, aktif, dan produktif secara berkelanjutan. Salah satu hal yang mempengaruhi ketahanan pangan adalah ketersediaan pangan. Salah satu pendekatan yang digunakan untuk memperoleh informasi tentang ketersediaan pangan adalah Neraca Bahan Makanan (NBM). Instrumen NBM dapat dipakai untuk mengetahui jumlah ketersediaan pangan dengan melihat keseimbangan antara penyediaan dan kebutuhan. Oleh karena itu, kegiatan ini bertujuan melakukan analisis ketersediaan pangan Kabupaten Tuban tahun 2020 (analisis tahun dasar 2019) berdasarkan Neraca Bahan Makanan (NBM).
Ketersediaan pangan di Kabupaten Tuban pada Tahun 2020 – dengan analisis tahun dasar 2019 – secara kuantitas dan kualitas sudah baik. Secara kuantitas ketersediaan energi sebesar 2736 kkal/kap/hari (114% AKE) dan ketersediaan protein 92,9 g/kap/hari (147,5% AKP), yang telah melebihi angka kecukupan energi ideal yaitu 2400 kkal/kap/hari dan kecukupan protein 63 g/kap/ hari. Ketersediaan protein masih didominasi dari pangan nabati (72%) dibanding pangan hewani (28%). Kualitas ketersediaan pangan yang dilihat dari skor PPH juga menunjukkan Kabupaten Tuban telah memiliki ketersediaan pangan yang beragam, dengan skor PPH 97,3. Produksi pangan yang berlimpah seperti padi, jagung, ikan, ubi kayu, ubi jalar, kacang tanah, mangga, semangka, cabe, dan ikan (ikan laut, teri, udang, dan rajungan), – yang produksi lebih tinggi dibandingkan konsumsi – diekspor ke daerah lain. Sementara itu, tepung terigu, gula pasir, kacang kedelai, kelapa, kentang, daging sapi, daging ayam ras, telur ayam ras, susu sapi, dan minyak goreng merupakan pangan yang produksinya rendah atau tidak diproduksi di Kabupaten Tuban (Impor).
Hasil analisis NBM Kabupaten Tuban 2020 (tahun dasar analisis 2019) bahwa jumlah dan keberagaman pangan yang tersedia sudah baik, menunjukkan bahwa potensi produksi tanaman pangan, hortikultura, perikanan tangkap dan budidaya sudah optimal. Meskipun demikian masih ada beberapa komoditi pangan strategis yang diperoleh dari luar daerah dan perlu dijaga kestabilan pasokan pangannya. Produk pangan yang melimpah dapat diolah lebih lanjut menjadi pangan olahan yang memiliki daya simpan lebih lama dan nilai tambah lebih tinggi. Diversifikasi vertikal olahan hasil produksi pertanian dan perikanan perlu terus digalakkan untuk meningkatkan konsumsi pangan penduduk.
Ketersediaan pangan di Kabupaten Tuban yang sudah baik, perlu diiringi dengan baiknya kuantitas dan kualitas konsumsi pangan. Perlu ada upaya-upaya yang lebih masif untuk meningkatkan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan, terutama kelompok pangan sayur dan buah, pangan hewani serta padi-padian, terutama bagi kelompok berpendapatan rendah. Di samping itu sistem pencatatan data terutama data keluar masuk pangan sangat perlu disempurnakan, guna peningkatan kualitas analisis NBM dan ketahanan pangan.
Kegiatan Analisis dan Penyusunan Neraca Bahan Makanan Kabupaten Tuban Tahun 2020 telah dilakukan bekerjasama antara Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor (LPPM-IPB), yang pelaksanaannya oleh Pusat Pengkajian Perencanaan Pembangunan Wilayah (P4W-LPPM-IPB).