Tangerang, Senin (29/03/2021) – P4W-LPPM IPB melaksanakan expose akhir beberapa kegiatan yang bekerjasama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kabupaten Tangerang, antara lain kegiatan Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Tangerang, Pemetaan Kawasan Pertanian Pangan Berkelanjutan (KP2B) serta Pembangunan Prototype Sistem Informasi Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B) Kabupaten Tangerang.
Dalam pemaparan kegiatan Pengembangan Kawasan Agropolitan Kabupaten Tangerang, dipaparkan bagaimana konsep agropolitan pada komoditas hortikultur direncanakan di Kabupaten Tangerang. Kegiatan ini sudah berlangsung dari tahun 2018 sampai tahun 2020. Kegiatan dimulai dengan pengambilan informasi sarana dan prasarana yang mendukung untuk kegiatan Pengembangan Kawasan Agropolitan. Kemudian melakukan perencanaan penentuan Kawasan Agropolitan hingga pembuatan contoh desain Kawasan dan mencakup juga proses on-farm hingga off-farm termasuk proses pemasaran.
Pada pemaparan Pemetaan KP2B, dipaparkan hasil pemetaan KP2B selama tiga tahun kegiatan antara lain di Kecamatan Rajeg (2018l, Kecamatan Sukadiri (2019) serta Kecamatan Mauk (2020). Lahan KP2B sendiri di Kabupaten Tangerang mencakup 15 kecamatan. Setiap petak dan lahan dilengkapi informasi luas, status penggunaan lahan, irigasi, kepemilikan lahan, serta informasi lain hingga nama petani dan nama penggrap pada masing-masing petak lahan. Dengan keseluruhan data ini didapatkan beberapa informasi yang bermanfaat bagi dinas maupun stakeholder terkait lainnya. Hasil pemetaan lahan KP2B telah dipetakan 79.629 petak lahan dengan total luas 14.109,16 ha, namun informasi yang telah dilengkapi untuk masing-masing petak baru dilengkapi pada tiga kecamatan atau sebanyak 27,2%.
Pengisian informasi pada setiap petak baru dilakasanakan di 3 kecamatan, yakni 27,2% dari total petak yang harus dilengkapi. Maka dibutuhkan sebuah tools untuk mengakselerasi pengisian atribut pada semua petak pada lahan KP2B. Tools yang dibuat dalam kajian ini berupa “Sistem Informasi LP2B” Kabupaten Tangerang, dan diharapkan dapat mengakselerasi pengisian informasi untuk masing-masing petak lahan. Sistem informasi spasial berbasis web ini memudahkan pihak dinas dalam memantau kepemilikan dan penggarapan petak-petak sawah. Khususnya untuk para Penyuluh Pertanian, sistem informasi ini sebagai alternatif dalam pengisian informasi petakan sawah baik secara tidak langsung dengan menggunakan data yang sudah ada maupun secara langsung di lahan-lahan petani atau secara real time.
Dengan memaksimalkan tenaga penyuluh pertanian di tiap-tiap BPP dan dengan menggunakan tools sistem informasi ini, diharapkan di tahun 2023 keseluruhan informasi petak lahan di kawasan KP2B dapat dilengkapi.