Kebutuhan pangan akan terus meningkat seiring dengan pertambahan penduduk. Untuk mewujudkan ketahanan pangan maka diperlukan untuk terus meningkatkan produksi pangan pokok yang bersumber dari komoditi beras dan aneka palawija. Palawija sebagai sumber pangan pokok diantaraya adalah umbi-umbian seperti ubi kayu, ubi jalar, talas, uwi dan lain-lain tergantung dari kondisi daerah. Untuk wilayah Boven Digoel, ubi jalar termasuk komoditas utama sebagai sumber bahan pangan pokok sehingga produksinya perlu terus ditingkatkan.
Upaya pembukaan areal baru di Kabupaten Boven Digoel masih sangat dimungkinkan, karena potensi lahan yang sesuai untuk perluasan ubi jalar masih cukup luas. Ubi jalar termasuk makanan pokok bagi sebagian masyarakat Kabupaten Boven Digoel, dan budidaya ubi jalar sudah dikenal oleh masyarakat sejak lama. Sehingga peluang untuk berhasil dalam upaya pengembangan pengusahaan ubi jalar cukup besar karena ditunjang oleh potensi lahan dan masyarakat yang sudah terbiasa dengan budidaya ubi jalar.
Kegiatan studi ini dibagi menjadi 3 kegiatan besar antara lain: 1) Identifikasi lahan potesial untuk pengembangan komoditas ubi jalar 2) kajian sistem Agribisnis lahan, dan 3) Penetapan dan Desain areal percontohan perluasan lahan ubi jalar. Identifikasi Lahan potensial dilakukan untuk mencari lahan pada lingkup kabupaten Boven Digoel yang potensial untuk dijadikan areal pengembangan tanaman ubi jalar. Lahan potensial untuk pengembangan tanaman ubi jalar ini ditetaapkan melalui proses evaluasi lahan dan analisis ketersediaan lahan. Analisis sistem Agribisnis dilakukan untuk mengidentifikasi semua aktivitas dari pengadaan dan penyaluran sarana produksi sampai kepada pemasaran produk-produk yang dihasilkan oleh usahatani dan agroindustri yang saling terkait satu sama lainnya. Selanjutnya, desain lokasi perluasan Ubi Jalar dibuat mengacu pada hasil kajian kesesuaian lahan, pertimbangan akademis dalam penetapan lokasi prioritas dan aspirasi masyarakat yang tinggal di calon-calon lokasi pengembangan ubi jalar. Desain merupakan layout pemanfaatan lokasi terpilih, yang mempertimbangkan efektivitas pemanfaatan lahan dan kenyamanan petani dalam mengusahakan lahan, sehingga lahan pengembangan akan diupayakan tidak berjauhan pengembangan pemukiman.
Berdasarkan hasil analisis kesesuaian lahan dalam penentuan lokasi pilot project areal terpilih yang dijadikan lokasi pengembangan ubi jalar terletak di Desa Patriot Distrik Arimop dan merupakan lahan yang dikelola oleh kelompok tani Banduma Lahan ini seluas 180 Ha dengan kondisi saat ini sebagian besar masih berupa hutan lahan kering sekunder. Lokasi ini dipilih dikarenakan selain secara fisik sesuai untuk tanaman ubi jalar dan diperuntukkan untuk areal budidaya, lahan ini juga sudah diserahkan oleh ketua adat setempat sehingga dapat digunakan untuk kegiatan pertanian. Selain itu, infrastruktur penunjang seperti jalan juga sudah tersedia cukup baik dan jarak dari ibukota Kabupaten Boven Digoel cukup dekat.
Pemasaran ubi jalar (petatas) di Kabupaten Boven Digoel yang ada pada saat ini sangatlah sederhana. Petani hanya menjualnya ke pasar tradisional yaitu Pasar Tanah Merah. Namun ke depan akan dilakukan rencana pengembangan agribisnis ubi jalar di Kampung Patriot, District Arimop, Kabupaten Boven Digoel. Pemasaran ubi jalar di Kabupaten Boven Digoel perlu melibatkan beberapa lembaga pemasaran. Lembaga pemasaran ubi jalar meliputi UMKM, individu, atau pelaku pasar yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung dalam proses pemasaran ubi jalar tersebut.
Prospek pengembangan yang dihasilkan dari kajian ini adalah prospek pasar dan industri, prospek teknik budidaya, dan disain lokasi budidaya ubi jalar. Sedang rekomendasi yang dihasilkan terdiri dari rekomendasi tahapan pengembnagn industri dan pemasaran, rekomendasi teknik budidaya dan rekomendasi pengembangan infrastruktur. Indikasi program pengembangan yang dihasilkan terdiri atas penetapan lokasi pengembangan, pembuatan disain/ layout lokasi pengembangan, pembuatan demplot (1 Ha) dan sekolah lapang petani, pembukaan lahan, pengadaan alat dan mesin dan pelatihan, budidaya ubi jalar, penjajagan dan pengembangan pasar, pemenuhan infrastruktur usaha tani, dasar dan ekonomi, percontohan dan pelatihan pengolahan hasil, pengembangan industri pengolahan hasil dan pendampingan petani/ umkm yang dilakukan secara kontinyu baik untuk budidaya maupun industri pengolahan ubi jalar. Selanjutnya, Hasil investigasi disain ini dapat dijadikan acuan dan alternatif oleh pemerintah daerah Kabupaten Boven Digoel dalam upaya pengembangan pengusahaan ubi jalar di Distrikdistrik yang menjadi lingkup wilayah studi.