Provinsi Sulawesi Barat memiliki wilayah laut yang sangat luas, dengan jumlah pulau-pulau kecil yang cukup banyak, merupakan wilayah yang sangat potensial untuk pengembangan perikanan budidaya. Salah satu usaha perikanan budidaya yang masih sangat potensial untuk dikembangkan adalah industri budidaya laut, seperti karamba jaring apung dan lain sebagainya. Berbagai potensi diatas, menunjukkan optimisme seharusnya Provinsi Sulawesi Barat bisa menjadi sentra industri perikanan yang terkemuka tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Asia
Tenggara. Sayangnya, potensi yang besar tersebut belum dimanfaatkan secara optimal. Berdasarkan potensi yang sangat besar dan kondisi pemanfaatan yang belum optimal, maka perlu suatu kajian awal untuk melihat sejauh mana potensi yang ada dapat dikembangkan. Untuk itu perlu dilakukan kajian awal pengembangan perikanan di Sulawesi Barat baik perikanan tangkap maupun perikanan budidaya.
Kajian ini bertujuan untuk menyusun dokumen pra desain dan pra kelayakan dalam pengembangan industri perikanan di Provinsi Sulawesi Barat menjadi salah satu industri terbesar di Indonesia, dengan menerapkan prinsip kemitraan pemerintah, swasta, dan masyarakat (Public, Private, People Partnership – 4P).
Tahap analisis kajian ini meliputi analisis spasial untuk kesesuaian dan ketersediaan lahan, analisis pengembangan sistem agribisnis, analisis kebijakan dan strategi agribisnis dalam pengembangan kawasan, analisis sosial kelembagaan, penetapan site plan lokasi prioritas pusat pengembangan industri pertanian, serta penyusunan rencana dan program pengembangan industri pertanian. Keseluruhan tahapan tersebut telah mengakomodir regulasi yang di tetapkan di Provinsi Sulawesi Barat, sehingga diharapkan ke depan tidak terjadi tumpang tindih kebijakan baik pada tingkat nasional maupun daerah.
Skenario pengembangan industri perikanan meliputi pengembangan industri perikanan tangkap dan perikanan budidaya. Berdasarkan analisis lingkungan strategis, maka pengembangan industri perikanan tangkap di Sulawesi Barat diarahkan pada pengembangan armada penangkapan yang relatif besar. Arahan skenario pengembangan industri perikanan tangkap ini, didasarkan pada status sumberdaya perikanan yang ada di wilayah WPP 713, yang didalamnya termasuk perairan Sulawesi Barat. Sementara untuk pengembangan industri perikanan budidaya diarahkan pada pengembangan tambak udang, pengembangan industri KJA Kerapu dan Lobster. Masing-masing skenario tersebut di rencanakan pengembanganya mulai dari industri on farm hingga pada strategi pemasaranya.
Kajian ini dilaksanakan berdasarkan kerjasama antara Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W) Lembaga Penelitian dan pengabdian kepada Masyarakat, Institut Pertanian Bogor dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Provinsi Sulawesi Barat. Dalam pelaksanaanya kegiatan ini dipimpin oleh Tintin Sarianti, SP, MM sekaligus sebagai ahli agribisnis serta didukung oleh enam tenaga ahli (Nani Suryani, ST, M.Si, Dr. Ir. Sondiamar, M.Sc, Basuki Idris, S.Pi, Puji Dwi Antono, S.Pi, M.SE, Yurta Farida, SE, Nur Etika Karyati, SP) satu asisten yaitu Dudu Najmudin, S.Pi dan satu tenaga administrasi yaitu Nusrat Nadhwatunnaja, SP.