Kegiatan pendampungan pengembangan agribisnis dan agroindustri di Kabupaten Kutai Timur ini merupakan kerjasama antara Pusat Pengkajian Perencanaan dan Pengembangan Wilayah (P4W-LPPM) IPB, Pemerintah Daerah Kutai Timur dengan Forum CSR Kutai Timur. Kegiatan ini merupakan kegiatan implementasi lanjutan dari kegiatan penyusunan Roadmap Pembangunan Pertanian Kab. Kutai Timur tahun 2017.
Tujuan utama kegiatan ini adalah membantu pemerintah kabupaten Kutai untuk mewujudkan visi misinya dalam pembangunan pertanian. Seperti diketahui bahwa ketergantungan terhadap pertambangan di Kutim sangat besar, pertambangan merupakan sektor yang ada batasnya, yaitu pada saat sumber bahan tambang habis. Sektor pertanian merupakan salah satu sektor yang dapat dipersiapkan untuk mendukung Kabupaten Kutim Pasca Tambang. Potensi sumberdaya alam untuk mendukung sektor pertanian di Kutim sangat besar.
IPB sebagai salah perguruan tinggi yang berkomitmen membangunan sektor pertanian, dalam mewujudkan salah satu tujuan Tri Darma Perguruan tingginya, yaitu untuk menghadirkan inovasi IPB di sentra produksi pertanian. Dengan memobilisasi Dosen, Mahasiswa IPB dan Lulusan IPB di Sentra-sentra Pertanian untuk melakukan pendampingan dan komunikasi dengan masyarakat (petani, peternak, dan nelayan) dan diharapkan dapat membenahi masalah pertanian yang dialami masyarakat diberbagai daerah. Bahkan program ini diharapkan dapat berkontribusi dalam meningkatkan perekonomian masyarakat secara signifikan melalui peningkatan pendapatan masyarakat serta membantu program-program Pemerintah Daerah di bidang Pertanian.
Kegiatan Pendampingan pengembangan agribisnis dan agroindustri di Kabupaten Kutai Timur ini terdiri dari beberapa program, dengan komoditas yang akan dikembangkan untk tahun 2018-2019 ini adalah Padi dan Kakao. Beberapa program kegiatan yang dilakukan untuk komoditas kakao antara lain: (1) Pembibitan tanaman kakao toleran PBK; (2) Pelatihan dan pengembangan teknik Sambung samping Kakao; (3) Pelatihan pemangkasan tanaman kakao; (4) Peningkatan mutu pengolahan biji kakao. Program/kegiatan pengembangan Komoditas padi antara lain: (1) Peningkatan produksi padi (Introduksi benih unggul dan pengendalian hama terpadu), (2) Pengembangan penangkar benih padi (Pembinaa petani penangkar benih, Penyedian benih pokok; (3) Peningkatan kemampuan dan kapasitas penggilingan padi yang ada untuk menghasilkan produk beras Kualitas Prima.
Selain pengembangan pertanian berbasis komoditas, Kegiatan Pendampungan pengembangan agribisnis dan agroindustri di Kabupaten Kutai Timur juga melakukan program Pengembangan usaha BUMDES sebagai salah satu kelembagaan dalam rangka mendukung sektor hilir agribisnis. Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah peningkatan managerial masyarakat dalam pengelolaan BUMDES.
Dalam rangka meningkatkan mutu dan diversifikasi pengolahan produk-produk hasil pertanian, pada program ini juga dilakukan beberapa pelatihan yaitu antara lain (1) pelatihan pengolahan jagung, (2) sertifikasi produk halal, (3) perizinan industri rumah tangga (PIRT), dan (4) pengemasan produk UMKM”. (MUJ, 2019)