Survei Tanah dan Rekomendasi Vegetasi untuk Restorasi dan Agroforestri PT. Borneo Subur Agro dan PT. Langgeng Bakti Persada Palangka Raya, Kalimantan Tengah
PT Langgeng Bakti Persada (LBP) merupakan perseroan pemegang izin konsesi Perizinan Berusaha Pemanfaatan Hasil Hutan (PBPH) Hutan Tanaman sejak tahun 2016. Dalam perjalanannya perusahaan merubah model bisnis yang bertumpu pada jasa lingkungan berbasis karbon setelah menimbang tutupan lahan yang didominasi oleh hutan sekunder dengan keanekaragaman hayati yang tinggi.
Perseroan telah mendapatkan izin untuk diversifikasi usaha berbasis pada skema multiusaha yang dikembangkan pada area konsesi seluas lebih dari 29.562,58 hektar. Dalam praktek di lapangan, perusahaan masih melakukan penanaman di areal perusahaan dikarenakan basis izin perusahaan adalah perusahaan hutan tanaman industri. Pada tahap awal dalam rencana penanaman yang dilakukan, perusahaan berencana melakukan pengumpulan data dasar untuk menunjang penanaman yang akan dilakukan antara lain: menentukan tipe lahan (jenis dan profil lahan), identifikasi dan membuat daftar jenis-jenis tanaman kehutanan dan tanaman keekonomian serta membuat dasar budidaya untuk tanaman kehutanan dan tanaman keekonomian.
Selaras dengan kebutuhan di atas, kegiatan ini bertujuan mengumpulkan data dasar tanah, tipe lahan, serta rekomendasi vegetasi kehutanan dan tanaman yang bernilai ekonomi yang dapat tumbuh serta saran agronomi/silvikultur untuk memastikan tanaman dapat hidup dengan baik.
Adapun metode yang dilakukan, yaitu dengan melakukan pengumpulan data primer melalui survei lapangan dan wawancara, sedangkan data sekunder dari berbagai literatur, laporan, data statistik, dan peta yang dikeluarkan oleh instansi terkait. Data yang dikumpulkan yaitu, data Tanah, Tutupan Lahan, Vegetasi dan Tanaman Keekonomian. Kemudian dilanjutkan dengan analisis data Tanah dan Kesesuaian Lahan, Tutupan Lahan, Vegetasi, Karbon, dan Tanaman Keekonomian.

Berdasarkan hasil survei lapangan, jenis tanah yang ditemukan umumnya tanah berpasir dan jenis tanah gambut. Data sebaran jenis tanah menunjukkan kesesuaian lahan terbatas atau marjinal bahkan tidak sesuai. Secara umum pemanfaatan idealnya diarahkan ke tanaman yang membutuhkan input tinggi atau selalu diawali dengan pemberian bahan organik khususnya di tanah-tanah yang berpasir.
Pada PT. Borneo Subur Agro (PT. BSA) terdapat Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG), yang tersebar di dua klaster barat dan timur dengan luas total 21.576 hektar. Dari klaster tersebut terdapat kawasan timur masuk didalam Kesatuan Hidrologis Gambut dengan luas total 8.696 hektar. Dengan kondisi tersebut maka perlu dilakukan koordinasi dengan pihak Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan. Berbeda dengan PT. Langgeng Bakti Persada (PT. LBP) yang mempunyai luas total 29.039 hektar, seluruh areal studi tidak termasuk dalam Kesatuan Hidrologis Gambut (KHG), dan secara aturan tidak perlu melakukan koordinasi dengan kementerian terkait.
Sebaran vegetasi pada lahan PT. BSA maupun PT. LBP adalah hutan rawa sekunder, hutan lahan kering sekunder, dan semak belukar. PT BSA dugaan kapasitas simpanan karbon vegetasi sebesar 9.747.027 ton dengan daya serap CO2 sebesar 35.732.601 ton. PT LBP memiliki dugaan kapasitas simpanan karbon vegetasi sebesar 5.108.977,501 ton dengan daya serap CO2 sebesar 18.729.511,52 ton.
Dari hasil inventarisasi, diketahui total cadangan karbon berdasarkan tutupan lahan di PT. BSA adalah 15.132.908,392 ton, dengan cadangan karbon terbesar terdapat pada hutan alam (14.680.069,799 ton), sedangkan cadangan karbon terkecil terdapat pada tanah terbuka (937,516 ton). Hasil perhitungan total cadangan karbon tanah gambut pada kedalaman 0-100 cm adalah 1.028.118.683,45 ton, sedangkan total cadangan karbon tanah mineral pada kedalaman 0-60 cm di PT. BSA yaitu 146.681.973,94 ton.
Berdasarkan tutupan lahan di PT. LBP total cadangan karbon sebesar 6.474.502,471 ton, dengan cadangan karbon terbesar terdapat pada hutan alam (6.077.420,301 ton), sedangkan cadangan karbon terkecil terdapat pada tanah terbuka (5.232,896 ton). Cadangan karbon tanah gambut pada kedalaman 0-100 cm adalah 264.898.256,89 ton, serta total cadangan karbon tanah mineral pada kedalaman 0-60 cm di PT. LBP yaitu 1.475.004.843,72 ton.

English