Kegiatan Analisis Situasi Konsumsi Pangan Kota Bogor Tahun 2022 merupakan kerjasama antara Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor dan Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, IPB University (LPPM-IPB University), yang pelaksanaannya oleh Pusat Pengkajian Perencanaan Pembangunan Wilayah (P4W-LPPM IPB University). Kegiatan ini bertujuan untuk menganalisis keragaan pola konsumsi pangan penduduk berdasarkan PPH di Kota Bogor tahun 2022. Dari kegiatan ini diharapkan dapat diperoleh gambaran mengenai situasi konsumsi pangan di Kota Bogor tahun 2022, serta usulan kebijakan dan program aksi pengembangan konsumsi dan suplai pangan.
Data dan informasi yang digunakan dalam kegiatan ini adalah data sekunder. Data sekunder berupa data konsumsi yang diperoleh dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang diselenggarakan oleh BPS setiap bulan Maret dengan menggunakan kuesioner modul konsumsi/ pengeluaran rumah tangga. Data Susenas memotret data konsumsi pangan di tingkat kota secara agregat. Pengolahan dan analisis data dilakukan menggunakan Aplikasi Harmonisasi Analisis Pola Pangan Harapan Berdasarkan Data Susenas yang dikembangkan oleh Badan Pangan Nasional, Republik Indonesia tahun 2022.
Pada tahun 2022, Berdasarkan AKE 2.100 kkal/kap/hari dan AKP 57 gram/kap/hari maka kuantitas dan kualitas konsumsi pangan penduduk Kota Bogor masih belum cukup dan memiliki keragaman konsumsi pangan yang sedang. Konsumsi energi dan protein pada tahun 2022 adalah 2.089 kkal/kap/hari (99,5%) dan 61 g/kap/hari (107%) serta Skor PPH Kota Bogor tahun 2022 sebesar 81,7. Hasil ini menunjukkan bahwa semakin tinggi tingkat pendapatan maka semakin baik kualitas pangannya terutama tinggi konsumsi padi-padian, pangan hewani serta sayur dan buah.
Evaluasi capaian konsumsi pangan kota Bogor Tahun 2022 menggunakan standar AKE 2.150 kkal/kap/hari dan AKP 57 gram/kap/hari sesuai dengan Renstra Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kota Bogor 2019-2024. Capaian kuantitas dan kualitas konsumsi pangan Kota Bogor tahun 2022 sudah melebihi target yang ditetapkan. Konsumsi energi tahun 2022 (2.089 kkal/kap/hari) lebih tinggi 2,4% dari target yang ditetapkan (2.040 kkal/kap/hari). Konsumsi protein tahun 2022 (61 gram/kap/hari) lebih tinggi 10,9% dari target yang ditetapkan (55 gram/kap/hari). Selain itu, skor PPH tahun 2022 (81) juga lebih tinggi 13,6% dari target yang ditetapkan (71,3).
Analisis situasi konsumsi pangan diharapkan dapat digunakan sebagai bahan rujukan dalam penyusunan dokumen perencanaan pembangunan bidang pangan untuk menjamin terwujudnya konsumsi pangan yang beragam, bergizi, seimbang, dan aman. Situasi konsumsi pangan dapat dilihat dari indikator baik kuantitas maupun kualitas berdasarkan keseimbangan gizi dan anekaragam pangan.
Secara spesifik, beberapa rekomendasi terkait peningkatan akses dan konsumsi yang diajukan, seperti (1) Peningkatan Diversifikasi Pangan berupa sumber karbohidrat, sumber protein, sumber vitamin dan mineral; (2) Peningkatan pengawasan keamanan pangan; (3) Peningkatan pendapatan dan akses pangan, salah satunya dilakukan melalui peningkatan kewirausahaan di bidang pertanian, perdagangan dan jasa serta menggunakan sarana digital.